Teknologi menjadi alat bantu yang digunakan dan diadaptasi untuk memudahkan segala aktivitas manusia, termasuk aktivitas yang dilakukan pada sektor pertanian. Salah satu teknologi yang diyakini dapat memudahkan aktivitas pertanian yaitu teknologi blockchain. Apakah teknologi tersebut juga bisa digunakan untuk budidaya kelapa sawit?
Insight Arvis kali ini ingin mengajak Anda mengenal lebih jauh tentang teknologi blockchain. Cari tahu juga apakah teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk kesuksesan budidaya kelapa sawit dengan menyimak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Teknologi Blockchain?
Dilansir dari situs Metanesia, teknologi blockchain merupakan sebuah mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan Anda untuk berbagi informasi secara transparan dalam sebuah jaringan. Basis data blockchain menyimpan data dalam blok yang terhubung dalam sebuah rantai. Semua data yang dimasukkan ke dalam sistem blockchain akan tersimpan pada buku besar.
Santos Costa dalam bukunya yang berjudul AI and Blockchain in Agriculture: Challenges and Opportunities, blockchain diartikan sebagai teknologi buku besar terdistribusi yang menjamin keamanan dan integritas data melalui blok informasi yang dirantai.
Menurut situs Geotimes, blockchain adalah teknologi peer-to-peer yang digunakan sebagai tempat penyimpanan atau bank data, serta tempat untuk melakukan transaksi langsung antara penjual dan pembeli. Meski saat ini lebih dikenal sebagai sebuah teknologi yang berkaitan dengan mata uang kripto, blockchain memiliki peluang untuk diterapkan pada sektor pertanian.
Teknologi Blockchain untuk Sektor Pertanian
Dalam situs Geotimes juga disebutkan, sebuah artikel ilmiah bertajuk “Blockchain Technology for Agriculture: Applications and Rationale” yang ditulis oleh Xiong, dkk., (2020) menjelaskan bahwa teknologi blockchain dapat digunakan untuk melacak asal-usul makanan dan membantu menciptakan rantai pasok (supply chain) yang dapat dipercaya sehingga membangun kepercayaan antara produsen dan konsumen.
Beberapa hal dalam sektor pertanian yang dapat diakomodasi dengan menggunakan teknologi blockchain menurut situs Metanesia yaitu:
1. Supply chain management
Sektor pertanian terdiri dari sekumpulan entitas yang saling berhubungan dalam jaringan, tidak hanya petani saja. Semua hal yang ada dalam sektor pertanian secara langsung terlibat dalam aliran hulu dan hilir dari produk, jasa, keuangan hingga ke konsumen. Agar antar entitas dapat tetap saling terhubung, dibutuhkan sebuah sistem manajemen yang dinamakan supply chain management (manajemen rantai pasokan).
Lalu seperti apa peran teknologi blockchain dalam supply chain management pada sektor pertanian? Blockchain dapat membantu mengurangi penipuan atau manipulasi data. Teknologi ini menyediakan IoT (internet of things) yang memfasilitasi manajemen rantai pasok, sehingga petani dan entitas terkait dapat memperoleh informasi secara langsung dari mana saja melalui data yang tersimpan dalam blockchain. Konsumen juga dapat menelusuri kembali rantai pasok pangan sebelum memutuskan untuk membelinya.
Manfaat penerapan teknologi blockchain dalam supply chain management (manajemen rantai pasokan) pertanian antara lain:
- Membantu meningkatkan kontrol kualitas dan keamanan produk
- Meningkatkan efisiensi dan pelacakan rantai pasokan
- Memungkinkan petani untuk menyimpan semua data pada satu tempat sehingga mudah untuk diakses (data sasaran pasar, rencana penjualan, jenis varietas, kesehatan tanaman, penjadwalan, hingga pendapatan dan pengeluaran)
- Mencegah risiko atau hilangnya informasi karena data yang masuk ke dalam blockchain bersifat tetap dan tidak dapat diubah
- Memungkinkan semua bagian rantai pasok mendapatkan harga yang adil tanpa adanya persyaratan perantara dan biaya tambahan dengan menggunakan kontrak pintar dalam blockchain (smart contract)
2. Mengontrol krisis cuaca
Teknologi blockchain juga bisa digunakan untuk mengontrol krisis cuaca pada sektor pertanian. Petani yang sudah memiliki asuransi dapat menggunakan teknologi ini untuk mengajukan jumlah klaim asuransi tanaman dengan cepat ketika terjadi kerusakan tanaman selama krisis cuaca. Hal ini tentunya sangat bermanfaat di tengah isu pemanasan global dengan kondisi cuaca yang tidak bisa dengan mudah diprediksi.
3. Mengelola keuangan
Kegunaan lainnya dari teknologi blockchain dalam sektor pertanian yaitu kemudahan mengelola keuangan. Anda bisa menggunakan teknologi ini untuk membantu mengelola keuangan dengan sistem yang sederhana dan juga aman.
Semua entitas yang berkaitan langsung dengan pertanian dapat menggunakan blockchain sebagai sumber verifikasi untuk transaksi yang tercatat karena teknologi ini menyimpan informasi secara permanen dan juga aman. Proses audit di dalamnya juga berlangsung secara real-time dan otomatis.
Success Stories Penerapan Teknologi Blockchain
Santos Costa dalam bukunya yang berjudul AI and Blockchain in Agriculture: Challenges and Opportunities juga menyebutkan sejumlah success stories terkait dengan penggunaan teknologi blockchain dalam sektor pertanian. Berikut ini beberapa diantaranya:
1. AgriDigital (Australia)
AgriDigital merupakan sebuah platform yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk melacak dan mengelola siklus hidup produk pertanian (the lifecycle of agricultural products), dari penanaman sampai dengan proses pengiriman (delivery) ke konsumen akhir. Penggunaan platform ini memungkinkan petani untuk menjaga keaslian serta kualitas produk mereka.
2. IBM Food Trust (Multiple Countries)
IBM Food Trust menggunakan blockchain untuk melacak dan memverifikasi asal usul makanan, memungkinkan entitas yang terkait langsung dengan supply chain (produsen, distributor, pengecer) untuk memberikan informasi yang transparan tentang produksi dan distribusi makanan. Efeknya, limbah dapat dikurangi dan meningkatkan keamanan pangan.
3. HARA (Indonesia)
HARA merupakan sebuah platform berbasis blockchain yang dapat digunakan untuk meningkatkan taraf hidup petani di Indonesia. Platform ini memungkinkan para petani untuk mencatat dan membagikan data terkait dengan kegiatan operasional mereka, termasuk data tentang lahan, iklim, dan praktik pertanian (farming practices). Data yang telah terkumpul dapat digunakan untuk merancang perencanaan pertanian dan menyediakan akses terhadap layanan keuangan dan asuransi.
Teknologi Blockchain Bisa untuk Budidaya Sawit?
Sektor pertanian dibagi dalam lima subsektor yang berbeda, yaitu subsektor tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Nah, kelapa sawit dalam sektor pertanian digolongkan ke dalam subsektor perkebunan.
Budidaya kelapa sawit dengan perkebunan sawit bisa Anda kelola dengan menggunakan teknologi blockchain, terutama yang berkaitan dengan manajemen rantai pasokan yang melibatkan banyak entitas (petani, pengepul, pemroses, pengekspor dan pengimpor jika terlibat ekspor-impor, pengecer, dan konsumen). Teknologi ini bisa menjadi alat untuk menyederhanakan rantai pasok sehingga harga jual kelapa sawit Anda dapat ditingkatkan.
Namun ada beberapa tantangan yang akan Anda hadapi jika ingin menggunakan teknologi blockchain. Pertama, penerapannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit terutama untuk perlengkapan teknologinya. Kedua, Anda membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam proses penyimpanan data hingga transaksi di ekosistem blockchain. Terakhir, penerapan teknologi ini juga sangat bergantung pada kejujuran pengguna karena blockchain mengusung konsep transparansi.
Kesimpulan
Blockchain yang lebih dikenal sebagai sebuah teknologi yang berkaitan dengan mata uang kripto ternyata juga dapat digunakan untuk sektor lainnya, salah satunya sektor pertanian. Budidaya kelapa sawit yang termasuk dalam subsektor pertanian pun bisa menggunakan teknologi ini untuk memberikan transparansi kepada konsumen terkait dengan kualitas kelapa sawit yang telah diproduksi.
Jika teknologi blockchain belum terbesit di pikiran Anda sebagai salah satu alat untuk kemudahan mengelola perkebunan kelapa sawit, Anda bisa mempertimbangkan penggunaan teknologi lainnya yang hadir dalam bentuk sistem seperti E-Plantation Arvis.
Artikel Terkait: 4 Jenis Mesin Panen Kelapa Sawit untuk Efisiensi Kegiatan Panen
Mengapa E-Plantation Arvis?
E-Plantation merupakan sebuah sistem yang dibuat dan dikembangkan oleh Arvis, salah satu software company terbaik di Indonesia. Sistem ini dibuat khusus untuk perkebunan kelapa sawit Anda. E-Plantation Arvis dilengkapi dengan berbagai macam fitur bermanfaat yang bisa Anda gunakan untuk mengolah semua data yang berkaitan dengan kebun kelapa sawit.
Salah satu keunggulan E-Plantation Arvis yaitu tersedianya modul Buku Kerja Mandor Panen (BKM Panen). Modul ini berisi fitur yang bisa digunakan untuk memantau aktivitas dan hasil panen dimana saja dan kapan saja. Kualitas hasil panen Anda pun bisa dipantau dan dijaga sebelum didistribusikan kepada konsumen.
Tertarik ingin mencoba E-Plantation Arvis? Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini. Hanya E-Plantation Arvis, solusi kemudahan mengelola kebun sawit Anda.